Ramadan telah berlalu, menyisakan kesan yang mendalam bagi seluruh umat muslim di berbagai belahan dunia, tak terkecuali keluarga kami. Meski saat ini sudah berada di bulan Syawal, bulan peningkatan, telah "dicuci" selama satu bulan penuh di bulan suci, namun sepertinya belum sepenuhnya move on dari Ramadan karim.
Pengalaman Itikaf Saat Masih Kuliah
Dulu waktu saya masih semester akhir sedang menulis skripsi, libur lebaran yang nanggung membuat saya memutuskan tidak mudik ke kota asal. Rasanya sesuatu banget di saat teman-teman pada sibuk dengan urusan pesan tiket pesawat, bus, KA, mobil travel, atau kapal laut, saya dan seorang teman satu asrama malah mendaftarkan diri ke program itikaf akhwat di salah satu masjid di kota Jogja.
Sumber gambar masjid: Unsplash @david_r |
Sudah duapuluh tahun berlalu seolah saya masih merasakan suasana penuh khidmat di sana. Ada rundown yang jelas selama sepuluh hari terakhir. Menu sahur dan buka puasa diatur sedemikian rupa sehingga kami para peserta menikmatinya dengan bergembira.
Kebersamaan dengan panitia yang helpful, salut karena mereka bertahan juga sampai malam 29 Ramadan. Artinya kalaupun pulang ke rumah orang tua, pastilah sudah mepet banget dengan malam takbiran. Kemungkinan juga mereka tidak mudik.
Acara pada Program Itikaf Akhowat
Program itikaf ini dilaksanakan untuk ikhwan dan akhowat, namun untuk ikhwan lokasi masjidnya berbeda dengan masjid yang digunakan untuk akhwat.
Itikaf sendiri berarti berdiam diri beberapa waktu di dalam masjid sebagai suatu ibadah dengan syarat-syarat tertentu. Berdiam diri ini dilaksanakan dengan menjauhkan pikiran dari keduniaan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Tentunya lebih leluasa jika satu area masjid seluruhnya diakses oleh kaum hawa saja, tidak ber-ikhtilat antara laki-laki dan perempuan. Adapun program itikaf akhwat sebagai berikut:
1. Shalat malam berjamaah
Pukul 03.00 WIB kakak-kakak panitia membangunkan para peserta, Kami bergegas berwudu, lalu merapatkan barisan shalat di belakang imam, pada waktu itu imam shalatnya juga perempuan, pada esok malamnya ada juga ustaz yang menjadi imam.
Shalat tahajjud yang dikerjakan dengan sungguh-sungguh, fokus, dan suasana yang kondusif, rasanya hati saya mudah sekali tersentuh, tak terasa air mata mengalir di pipi, isak tangis peserta satu per satu terdengar. Menikmati indahnya shalat malam di malam ganjil pada akhir Ramadan.
2. Shalat subuh dilanjutkan dengan ceramah
Shalat sunnah fajr dua rakaat sebelum subuh, setelahnya peserta menyimak kajian yang disampaikan oleh ustaz atau ustazah dengan topik-topik permasalahan agama yang sudah disusun sedemikian rupa oleh panitia.
Senang sekali setiap hari menambah ilmu dan pengetahuan agama. Hati jadi adem, pikiran pun tenang.Topik-topik yang dibawakan narasumber juga terkait banget dengan kehidupan sehari-hari para akhwat, misalnya tentang bahaya lidah. Sangat penting untuk diamalkan karena perempuan cenderung suka sekali bergunjing. Na'udzubillahui min dzalik.
2. Tadarrus dan tadabbur Al Quran
Setelah kajian peserta dipersilakan melakukan kegiatan pribadi seperti mandi, dan bersih-bersih lainnya, agar ketika kembali masuk ke dalam masjid sudah lebih segar dan siap memasang niat itikaf lagi dan menjalankannya dengan mindful.
Di dalam masjid masing-masing peserta dipersilakan untuk tadarus. Sementara tadabbur atau merenungi ayat-ayat suci dilaksanakan bersamaan dengan tadarus Al-Qur'an.
3. Kajian Dhuha
Kajian dhuha ini dilaksanakan setelah selesai tadarus dan tadabbur ayat. Yang mengisi adalah para ustazah dengan tema-tema yang menarik dan menghilangkan kantuk. Pernah saking menghayatinya tak terasa linangan air mata pun menetes di pipi. Benar-bernar rindu dengan suasana merasakan manisnya iman.
Kesimpulan
Pengalaman i'tikaf pada akhir bulan Ramadan sangat berharga bagi saya. Menjadi suatu kenangan manis yang indah untuk diceritakan ke anak-anak. Terutama anak yang insyaallah akan kuliah di luar kota. Seandainya nanti ia tak sempat pulang ke rumah saat bulan Ramadan entah karena suatu hal. Semoga ia bertemu dengan teman-teman baik yang mengajaknya i'tikaf di masjid. Aamiin yra.
Salam menggapai cita-cita.
selamat hari raya Idul Fitri ya kak, mohon maaf lahir dan batin :D
BalasHapusSelamat hari raya Idulfitri juga ya Mbak, terima kasih telah rajin bersilaturahmi mengunjungi blog saya. Semoga sehat selalu ya.
Hapus